Materi SKI Kelas 3 - Peristiwa Wafatnya Rasulullah SAW
I. Peristiwa Fathul Makkah
Fathu Makkah artinya penaklukan atau pengambilalihan wilayah Makkah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. beserta kaum muslimin dari kaum kafir Quraisy. Peristwa Fathu Makkah terjadi pada tanggal 22 Ramadan 8H yang bertepatan dengan bulan Januari 630 M. Terjadinya Fathu Makkah disebabkan kaum kafir Quraisy telah melanggar perjanjian Hudaibiyah. Salah satu butir perjanjian menyatakan bahwa antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy diadakan gencatan senjata selama 10 tahun. Ketika Islam semakin berkembang pesat, kaum kafir Quraisy menghasut kaum Banu Bakar yang telah menjadi sekutunya agar menyerang kaum muslimin. Dengan bantuan satu pasukan kaum kafir Quraisy, Banu Bakar menyerang suku Banu Khuza'ah yang telah menjadi sekutu kaum muslimin. engan adanya penyerangan tersebut, berarti kaum kafir Quraisy telah nelanggar dan mencederai salah satu butir isi perjanjian Hudaibiyah di atas
Berita pengkhianatan kafir Quraisy terdengar oleh Nabi Muhammad saw. melalui 'Amr bin Salim dan Budail bin Waraqa. Nabi Muhammad saw sangat kecewa dengan kejadian ini. Nabi Muhammad saw. pun kemudian menyiapkan pasukannya untuk menyerang Mekah.
Para pembesar kaum kafir Quraisy menyadari kesalahannya sehingga mereka mengutus seorang pemimpinnya, yakni Abu Sufyan bin Harb untuk meminta perpanjangan perjanjian Hudaibiyah. Abu Sufyan mengambil keputusan untuk tidak langsung menemui Nabi Muhammad saw. saat sampai di Madinah. la berencana akan meminta bantuan orang terdekat Nabi Muhammad saw. agar misinya dapat terlaksana dengan baik.
Setibanya di Madinah, Abu Sufyan menemui putrinya bernama Ummu Habibah yang merupakan istri Nabi Muhammad saw. yang kemudianm menolakpermintaan ayahnya. Abu Sufyan lalu menuju masjid dan bertemu dengan Nabi Muhammad saw. yang kebetulan berada di masjid tersebut. Abu Sufyan menghadap Nabi Muhammad saw., tetapi beliau tidak berkenan sama sekali menanggapi pernyataan Abu Sufyan. Abu Sufyan menyadari ia tidak mungkin lagi melanjutkan pembicaraan dengan Nabi bahwa Muhammad saw. Abu Sufyan meminta bantuan Abu Bakar Aş-Şiddiq, 'Umar bin Khațjab, Ali bin Abi Talib, dan Fatimah untuk berbicara dengan Nabi Muhammad saw. tentang maksud kedatangannya, tetapi mereka menolak memberikan bantuan. Abu Sufyan pun kembali ke Mekah dengan tangan hampa.
Sekembalinya Abu Sufyan, Nabi Muhammad saw. memerintahkan kaum muslimin agar mengadakan persiapan untuk berperang. Rombongan kaum muslimin dari Aslam, Gifar, Muzainah, Asyja dan Juhainah berkumpul di Madinah. Meskipun seluruh kabilah telah berkumpul, tetapi Nabi Muhammad saw. masih merahasiakan maksud dan tujuan beliau dari mereka agar jangan sampai terdengar oleh kaum kafir Quraisy di Mekah. Nabi Muhammad saw. mengerahkan 10.000 tentara Islam dari Madinah.
Pada tanggal 18 Ramadan 8 Hijriah, Nabi Muhammad saw. berangkat dengan 10.000 pasukannya. Akan tetapi, salah seorang kaum muslimin bernama Hațib bin Abi Balta'ah menulis surat kepada keluarganya untuk memberitahukan rencana kedatangan Nabi Muhammad saw. ke Mekah. la membayar seorang perempuan untuk menyampaikan surat itu. Perbuatan Hatib diketahui oleh Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, Ali bin Abi Talib dan Zubair bin 'Awwam diperintahkan menangkap perempuan pembawa Surat itu. Akhirnya perempuan itu berhasil ditangkap dan Hațib pundi hadapkan kepada Nabi Muhammad saw.
Di hadapan Nabi Muhammad saw. Hațib menjelaskan bahwa ia berbuat demikian karena hendak melindungi anak dan keluarganya yang masih hidup di tengah-tengah kafir Quraisy. Akhirnya, Nabi Muhammad saw. memaafkan Hatțib karena ia pernah ikut Perang Badar.
Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin tiba di Abwa, Abu Sufyan datang dan menyatakan diri masuk Islam di hadapan Nabi Muhammad saw. Setelah masuk Islam, Abu Sufyan meminta jaminan keselamatan bagi semua orang Quraisy. Nabi Muhammad saw. memberikan jaminannya bahwa barang siapa datang ke rumah Abu Sufyan maka ia akan selamat, barang siapa menutup pintu rumahnya maka ia akan selamat, dan barang siapa masuk ke dalam Masjidilharam maka ia juga akan selamat.
Setibanya di Mekah, Nabi Muhammad saw. dan pasukan Islam berhasil menguasai Mekah tanpa ada perlawanan dari kaum kafir Quraisy. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 22 Ramadan 8 Hijriah. Para pemimpin kafir Quraisy pun tunduk dan pasrah. Mereka diberi kesempatan oleh Nabi Muhammad saw. untuk bertobat dan masuk Islam.
Kemudian Nabi Muhammad saw. menuju Ka'bah dan melakukan tawaf. Tidak lama kemudian, beliau menghancurkan berhala-berhala yang terdapat di sekitar Ka'bah sambil membaca Al-Qur'an surah A-Isrā' ayat 81.
Komentar
Posting Komentar